Sabtu, 07 September 2013

TUJUH HARI MENGENALMU


TUJUH HARI MENGENALMU

Senyum sang mentari mengawali kehidupan di pagi yang menyimpan misteri
Sejuta umat berlomba-lomba meraih kesempurnaan menentukan takdir
Kala senja mulai larut rotasi bumi berputar
Membawa semua harapan tersimpan dalam hati kecilnya

Satu alasan Tuhan menciptakan manusia dengan segala perbedaan
Tuhan, apa maksudnya?
Pecundang berfikir mencari setitik jawaban
Gemuruh ombak di atas langit, berteriak kencang
Tetap berdiri menatap tirai bumi, yang semakin redup

Cinta ?
Apa Tuhan menjanjikan cinta ?
Pecundang tak percaya adanya cinta, cinta hanya khayalan di negeri dongeng
Terus berjalan dan bertanya setiap hati yang berbaring
Tak ada cinta disitu

Ilalang tumbuh subur di gurun pasir, hutan bakau nan indah di hamparan pasir putih
Apa maksudnya Tuhan?
Kembali berjalan diatas duri kaktus nan tajam
Kaki ini mulai berdarah, ngilu dan tersungkur tak kuasa bangkit
Bahkan berjalanpun ku tak mampu

Sekumpulan angsa tersenyum manis menyapa diatara srigala malam
Ini apa lagi Tuhan ?
Saat ku sadar diantara mayat-mayat terkubur
Kegelapan malam itu mengingatkan aku pada duniaku sekarang
Bak orang buta berjalan di siang hari yang ramai akan keserakahan
Ku terlahir dalam kegelapan dank u tak mau mati dalam kegelapan ini
Tuhan sudah cukup ?
Terjaga diantara mayat-mayat dalam gelapnya kehidupan
Titik cahaya kecil engkau kirimkan
Menatihku bangun dari duri kaktus dan gelapnya kalbu
Menuntunku, membisikkan lirih dengan lantunan doa kecilnya

Membuka mata hatiku tuk berdiri tegak diatas tajamnya duri, dan melihat dalam kegelapan
Aku tahu Tuhan,
Engkau menciptakan perbedaan untuk bersatu dalam kegelapan dan terangnya sebuah kasih sayang
Aku baru belajar dalam kesunyian dan kegelapan
Apa itu kasih sayang dan cinta yang engkau janjikan dulu

Beriringan letusan bunga api diatas awan, kini mulai terang
Saat aku mulai merangkak, dan berdiri menahan sakit perih duri yang menusuk ulu hatiku
Tapi cahaya itu kian kecil dan menjauh, dalam kedipan mata hilang
Tuhan apa maksud dari semua ini?
Kini aku bak mayat hidup, tanpa kompas arah tujuan